Niat awal ke Jogja pada mulanya cuma pengen melihat festival penerbangan lampion dalam Perayaan Waisak 2017 di Candi Borobudur. Pertama kali ke Jogja waktu perpisahan
sekolah tahun 2014 lalu, otomatis gue gak tau banyak tentang Jogja. Gue udah
punya tiket kereta, yang berarti satu langkah menuju Jogja sudah
terealisasikan. Gue mulai pasang Public Trip di Couchsurfing, banyak yang mulai
send message tapi kebanyakan yang datang terus menghilang. Ini hati, bukan
maenan. Oke skip. Gue ketemu Keyra di CS, dia mulai nanya-nanya ke gue tapi gue
gak tau mau bales apa karena gue gak tau. Dan berakhir dia ikut Tour buat
dateng ke perayaan waisak dengan membayar Rp450.000. Berhubung gue adalah
backpacker alias student low cost alias kere, orang kayak gue untuk
mengeluarkan Rp1000 aja butuh pertimbangan. Dan pada akhirnya gue mendapatkan
temen bareng dari couchsurfing.
Foto by Mas Mahfud |
Candi Borobudur itu sendiri adalah Candi Buddha terbesar di dunia, jadi sudah dipastikan banyak umat Buddha baik lokal maupun internasional yang datang ke Candi Borobudur untuk merayakan hari besar umat Buddha. Tema Waisak pada tahun ini adalah “Tingkatkan Kesadaran Menjadi Kebijaksanaan.” Dan ternyata Perayaan Waisak itu sudah dilaksanakan sebelum hari H dikalender. Hari Waisak di kalender jatuh pada 11 Mei 2017, tapi kegiatan yang dilakukan sudah dimulai dari tanggal 6 Mei. Dan festival Lampion dilaksanakan pada 10 Mei 2017. Gue dapet rundown tersebut dari website Walubi.
Gue
sampai di Candi Mendut kisaran jam setengah 8 dan memutuskan untuk menunggu di depan.
Kita dapat info kalau pendaftaran untuk lampion sudah dibuka sejak pagi, tapi
nyatanya masih banyak yang bingung untuk hal tersebut. Gue gak sengaja ngajak
ngobrol orang di sebelah gue, dia sendirian. Setelah itu gue memutuskan untuk
ngajak join, namanya kak Novi. Gue sih rada kepo, pengen liat meditasi dan
ritual yang diadakan di Candi Mendut, tapi berhubung gue non buddhist ditambah
lagi berhijab otomatis petugas gak memberikan izin untuk masuk. Berjaga-jaga
aja karena takut menganggu yang sedang beribadah.
Udah
berkali-kali nanya ke penjaga, kapan stand lampionnya dibuka? Petugas juga
masih belum yakin kapan. Kita juga masih resah nunggu, sampai akhirnya jam
setengah 10 pendaftaran untuk lampion di buka. Me be lyke “Akhirnya...” info
yang gue dapatkan dari hasil blog walking ialah membayar Rp100.000/orang untuk
lampion. Menurut gue sih, lumayan gede juga biayanya. Tapi ternyata satu
lampion itu diterbangkan oleh 4 orang, jadi Rp25.000/orang. Alhamdulillah,
biaya gue berkurang wkwkwk. Kita beli 2 lampion karena kita berdelapan. Gue
udah mulai excited karena lampion pun udah ditangan. Setelah ini, kita gak tau
mau ngapain. Karena arak-arakan dari Mendut ke Borobudur masih lama. Dan
akhirnya gue memutuskan untuk numpang tidur di homestaynya kak Widya.
Sekitar
jam 3 kita berangkat ke Candi Borobudur, dan menunggu arak-arakan yang
dilakukan dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Sebelum arak-arakan dateng,
kita ngeliat makanan sd harganya cuma gopek dan lumayan lah, tapi ternyata gak
bisa buat kenyang. Kita memutuskan untuk makan dulu sebelum prosesi karena ini
bakalan sampe malem. Ternyata pas kita mau makan arak-arakannya dateng, kan
suweeee.
Jajanan waktu jaman SD |
Selesai
makan, kita gak tau mau ngapain dan sampe akhirnya kita memutuskan untuk sholat
dulu mumpung nemu musholla. Jam udah menunjukan pukul 7, akhirnya kita masuk.
Bulannya bulat alias bulan purnama, yang menambah cantiknya malam ini. Kita
melihat ritual umat buddha yang sedang meditasi. Meditasi itu sendiri dipergunakan
sebagai sinonim dari kata (samadhi) yaitu membangun kesadaran dan batin yang
baik agar pikiran tidak kacau dan tercapainya kedamaian dan ketenangan.
Kita
datang ke meja untuk mengambil lampion, namun kenyataannya lampion baru bisa
diambil pada pukul 9. Tahun ini banyak yang berbeda dari tahun kemarin. Lampion
yang akan diterbangkan pada tahun ini sebanyak 2000 di Taman Aksobhya, berbeda
dari tahun lalu yang mencapai 5000 lampion dan di terbangkan di Pelataran
Borobudur. Alasan yang gue tau, katanya tahun lalu setelah penerbangan lampion
di Pelataran tersebut malah mengakibatkan berantakan di sekitar candi.
Penerbangan lampion bukan sekedar simbolis tapi memiliki makna yang penting,
yaitu setiap lampion yang diterbangkan terdapat harapan dan doa.
Setelah
jam 9 semua orang sudah memenuhi lokasi taman, asli penuh dan berantakan parah!
Ternyata, untuk tahun ini penerbangan lampion tidak di terbangkan bersama-sama
melainkan dibagi per-sesi. Yang pada awalnya udah excited, malah jadi pengap
karena penuh dibanjiri lautan manusia. Ada yang adu mulut, ada yang kecopetan
(ada temen gue yang kehilangan hp). Karena penuh parah kita akhirnya memutuskan
untuk mundur sesaat dan menunggu sampai sepi.
Akhirnya,
suasana udah mulai renggang. Barulah kita memutuskan untuk mengantri lagi.
Dikasihlah 2 lampion kita, mau foto juga kayanya mood udah gak kayak awal. Cuma
setidaknya apa yang jadi tujuan udah tercapaikan. Dannnnnnn, lampion kita
bersama harapannya terbang keatas seperti bintang dan menambah cantiknya bulan malam
ini. Selesai kita menerbangkan lampion, sesi ditutup. Saat itu gue sadar, kita
dapat sesi terakhir haha.
Ternyata
puncak acara nya yaitu setelah lampion, yaitu detik-detik waisak yang
dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur. Berhubung kita punya kartu peserta
jadi pasti kita punya akses untuk masuk, jadi kita memutuskan untuk datang.
Kita masuk dengan menunjukan kartu peserta, Kak Wid, Mas Andi dan Mas Kur
diperbolehkan masuk sedangkan gue, Kak Diyo dan Kak Novi engga. Kenapa? Karena
kita pake hijab. Terlalu menonjol karena ini acara keagamaan. Gue disuruh
nunggu dulu, sampai pada akhirnya ada perempuan berhijab diperbolehkan masuk.
Kak Diyo langsung ambil action hingga kita diperbolehkan masuk! Yay.
Gue
yang udah ngantuk dikarenakan sudah masuk jam 1 pagi, memutuskan buat tidur
dibelakang. Dan minta bangunin kalau lampion akan diterbangkan oleh para biksu.
Ternyata, lampionnya diterbangkan satu persatu. Gue dibangunin kisaran jam 3,
dikarenakan barengan gue mau pulang. Gue masih ngantuk haha. Acaranya
dilaksanakan sampai pagi, dari acara meditasi dan mengelilingi Candi Borobudur
dengan membawa Bunga Teratai.
Semoga
lampion latern di perayaan waisak tahun depan akan lebih baik dari tahun ini,
salut deh pokoknya dengan panitia Walubinya. See you in another occasion!
Untuk videonya bisa dilihat disini. Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa! ^^
Keren yaaa, mau deh liat banyak lampion kayak gitu tapi kudu siapin mental juga ya.. Ngantri n desak desakan.. Still worth it kayaknya ^^
ReplyDeleteSuika-lovers.com
Pengen kesini pas perayaan waisak tapi belum kesampaian, pengen banget
ReplyDelete