Saat ke Nusa Tenggara Barat lebih tepatnya saat berkunjung ke Lombok dan Bima pada bulan Juli kemarin, I got impressed so much, especially the beach. Because the view extremely nice and beautiful! Yeah, itu yang bakalan gue bahas kali ini. Gue bakal bahas salah satu pantai yang mungkin banyak yang sudah tau keunikannya, yaitu Pantai Lariti. Pantai Lariti ini berada di Desa Soro, Lambu, Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, 84182.
Sejujurnya gue gak terlalu suka mantai, karena gue
gak bisa berenang. Gue dulu bisa berenang, pas SD. Trus pas SMP gak pernah
berenang, pas SMK berenang dan gue udah lupa gimana caranya berenang. Jadi, ya
gitu. Kalo dipantai gue cuma melihat pemandangan dan orang-orang yang lagi
berenang aja *malah jadi curhat* oke skip.
Seperti layaknya pantai pada umumnya, pantai ini
berisi hamparan air yang luas *iyalah namanya juga pantai* tapi yang membuat
pantai ini unik ialah, ketika pada jam-jam tertentu air yang ada di pantai ini
akan terbelah 2 dan kalian bisa berjalan ke pulau yang berada diseberangnya!
Keren banget kan? Selain itu, suasananya bener-bener asri. Air lautnya
bener-bener biru, dan memanjakan mata banget buat yang melihatnya!
Kalian pada tau dong ya cerita Nabi Musa saat ia
menyebrangi lautan saat di kejar Firaun, kurang lebih gue ngerasa lagi
menyebrangi lautan itu, agak mendramatisir memang. Tapi gimana ya rasanya
menyebrangi Lautan untuk ke pulau sebelah hanya dengan berjalan kaki? Well, gue
sudah merasakannya dan bener-bener berkesan. Pasir putih yang sangat lembut gue
pijak saat gue menyebrang ke pulau yang ada diseberang, angin yang sepoi-sepoi,
udara yang sejuk walaupun agak sedikit terik karena tengah hari. Banyak
anak-anak bermain air, dan gue jadi pengen ikutan rasanya.
Saat ari lautnya pasang, dan kita bisa menyebrang ke pulau sebelah! |
Saat berjalan menyebrangi pulau lain. |
Gue berangkat dari Desa Ngali kisaran jam 10.00
menggunakan rental mobil, sepanjang jalan pemandangannya bener-bener indah
(pengen upload foto, eh lupa fotonya ke format T.T) dan sampai di lokasi
kisaran jam 12.00. Lumayan juga jalanannya agak ekstrim karena belum terlalu
bagus aksesnya. Pantai Lariti airnya terbelah menjadi dua sekitar pukul 13.30-15.00,
jadi gue masih ada waktu untuk menikmati pantai, berfoto-foto ria dan
bakar-bakar ayam yang sudah disiapkan.
Pemandangan Selama Perjalanan, Menuju Lariti. |
Tepat pukul 13.00, air sudah mulai surut dan
sebenernya sudah bisa untuk berjalan. Cuma karena gue pake celana jeans yang
cuma satu-satunya, jadi gue menunggu hingga semata kaki dan mulai berjalan.
Pas nyebrang pulau, ada ibu-ibu lagi berdiri. Dia
ngejagain pintu itu dan kalau mau masuk harus bayar 2rb/orang. Banyak yang
protes karena seharusnya gratis, tapi gue gak mau ribet. Akhirnya gue langsung
aja bayar 5rb untuk bertiga. Dan ternyata lebih bagus lagi pemandangannya! Ah
indahnya.
Menurut gue, di Nusa Tenggara Barat khususnya di Bima masih banyak destinasi yang menarik dan sayangnya gue belum sempet kunjungi satu persatu. Tapi kalau ada yang mau ke Bima, jangan lupa mampir ke Pantai Lariti dan lihat langsung bagaimana air laut bisa terbelah menjadi 2. Semoga Bermanfaat!
Bluegasm!
ReplyDeleteCantik banget pantainya..
Aku suka banget sama pantai, tapi tipikal yang 'oke, leyeh2 aja, gak perlu berenang'. Soalnya malas ganti bajunya, bilasnya, suka ilfeel soalnya liat wc umumnya. T.T