Danau Toba sudah masuk ke dalam bucket list gue sejak lama. Alhamdulillah tercapai juga di tahun! Gue mau berbagi cerita mengenai transportasi selama di danau toba. Mulai dari transportasi, makan, hingga akses wisata di sini.
Danau toba termasuk salah satu dari 10 destinasi prioritas yang sejak beberapa tahun lalu mulai diutamakan dari sektor promosi hingga pembangunan dan juga akses transportasi dari tempat wisata satu ke tempat lain untuk memudahkan para wisatawan yang berkunjung.
Penerbangan dari Jakarta ke Silangit
Salah satu yang mempermudah traveling ke Danau toba saat ini adalah dengan adanya penerbangan secara langsung dari Jakarta - Silangit (direct flight) yang menempuh waktu perjalanan kurang lebih 2 jam. Karena masa pandemi saat ini, hanya ada 2 maskapai yang beroperasi yaitu Batik (dari Soekarno Hatta) dan Citilink (dari Halim). Waktu gue beli kemarin, gue dapat harga berangkat naik Batik seharga 700ribuan!
Bandara Silangit ini ternyata sudah terbuka untuk Internasional dan terbuka dari Kuala Lumpur (untuk saat ini masih tutup karena pandemi). Bandara Silangit ukurannya tidak terlalu besar tapi sangat membantu yang ingin traveling ke Danau Toba maupun orang-orang yang ingin mudik sehingga tidak perlu ke Medan terlebih dahulu.
Pas landing, walaupun bandaranya tidak terlalu besar. Tapi bandara Silangit sudah mematuhi protokol kesehatan yang cukup ketat mulai dari pengecekan rapid hingga pengisian eHac. Sudah diberikan tanda untuk jaga jarak, himbauan wajib memakai masker hingga mencuci tangan dan penyediaan handsanitizer.
Menuju ke Prapat
Ada dua opsi untuk menuju ke Pulau Samosir ini. Kalian bisa menuju ke Pulau Samosir melalui dua opsi. Menyebrangi Danau Toba dengan ferry atau melewati sepanjang Sumatera Utara ke Pulau Samosir (melalui jalur darat). Nah kebetulan gue ambil rute untuk menyebrang dengan ferry karena gue memilih yang lebih murah dan dekat dari penginapan di Pulau Samosir.
Setelah keluar dari Bandara Silangit, gue cuma jalan sekitar 5 menit untuk naik damri yang selalu ada sesuai dengan jadwal pesawat yang beroperasi. Ada banyak pilihan rute dari menuju ke Ajibata, Tarutung, Dolok Sanggul dan masih banyak lainnya. Rute yang tersedia gue sertakan dokumentasinya ya!
Rute Damri Menuju ke Pulau Samosir |
Nah karena gue mau liat pemandangan danau toba terlebih dahulu, gue naik damri dengan rute Silangit - Huta Ginjang. Biayanya terjangkau banget, seharga 12rb untuk bolak-balik ke bandara lagi. Kalau kalian backpacking, cocok banget untuk memilih damri sebagai opsi transportasi kalian. Karena biaya nya yang sangat terjangkau, pelayanannya baik dan juga fasilitas yang disediakan sangat lengkap.
Gue sangat merekomendasikan kalian mampir dulu ke Huta Ginjang sebentar untuk melihat pemandangan Danau Toba secara luas. Jangan lupa untuk sewa teropongnya ya biar kalian bisa lihat dengan jelas tuh tempat-tempat yang ada di Danau Toba.
Pemandangan Danau Toba dari Huta Ginjang |
Untuk ke Huta Ginjang kalian dikenakan biaya perawatan sebesar Rp6.000 dan jika kalian ingin menggunakan teropong cukup membayar Rp3.000 ajaa! Terjangkau banget kan? Kalian cuma perlu keluar uang Rp21.000 untuk menikmati pemandangan di Huta Ginjang sebelum kalian menuju ke Prapat.
Kurang lebih ini adalah pemandangan yang gue dokumentasikan melalui handphone saat melihat dari teropong. Bagus banget sih! Kalian cobain sendiri ya sensasi memakai teropongnya~
Rincian Biaya DAMRI |
Karena perjalanannya lumayan jauh, naik damri udah paling pas karena kita bisa istirahat selagi menuju ke prapat. Fasilitas yang disediakan yaitu AC, adanya port USB sehingga kita bisa mengisi baterai handphone apabila kita lupa untuk cas handphone. Selain itu pijakan kaki yang luas sehingga kita bisa meluruskan kaki dan tidur dengan nyenyak selama perjalanan.
Untuk menuju ke penginapan gue yang ada di Prapat, gue naik damri seharga Rp15.000 untuk perjalanan kurang lebih 3 jam. Terjangkau banget gak sih Rp15.000 buat jarak tempuh yang lumayan banget? Btw gue ke Ajibata karena gue mau nyebrang ke Pulau Samosir keesokan harinya. Karena jadwal penyebrangan paling pagi jam 9, jadinya gue harus cari penginapan yang lumayan dekat dari pelabuhan.
Menyebrangi Danau Toba dari Pelabuhan Ajibata Menuju ke Pulau Samosir
Karena sebelumnya gue sudah bilang akan naik ferry, jadi gue nyebrang ke Pulau Samosir dari Pelabuhan Ajibata ke Pelabuhan Ambarita dengan waktu penyebrangan kurang lebih 45 menit dengan tarif Rp9.000. Menurut gue relatif terjangkau karena melihat pelayanan yang baik serta fasilitas yang sudah sangat memadai. Nyaman banget lah pokoknya.
Setelah tiba di pelabuhan Ambarita, gue segera kontak ke damri yang tertera di damri saat menuju ke Prapat, karena gue mau ikut keliling naik damri selama 4 jam dengan jarak tempuh 120km. Nanti kita bisa request terlebih dahulu mau kemana. Nanti juga pak supir akan berhenti dibeberapa tempat wisata dan membiarkan kita berfoto. Oh ya, harganya terjangkau abis!!! Cuma Rp29.000 aja loh. Cocok banget dikantong para traveller yang low budget kayak gue.
Kita juga bisa request kalau ada tempat yang kita ingin kunjungi dan izin ke supir untuk berhenti sebentar. Intinya gak perlu khawatir mengenai transportasi selama di Samosir. Untuk penginapan juga banyak sekali di sekitar Tuk-tuk dengan harga yang beragam. Kalian bisa sesuaikan dengan budget kalian yaaa!
Kalau kalian bosen dan mau explore di lain hari, kalian bisa sewa kendaraan seperti sepeda (untuk keliling sekitar tuk-tuk dan tomok), motor kalau mau explore agak jauh, atau mobil kalau kalian cari yang lebih nyaman. Untuk destinasi wisata di Pulau Samosir kalian bisa cek di tulisan lainnya ya.
Nah gimana? Mudah banget kan Traveling ke Danau Toba dari Jakarta? Jadi kapan nih kalian mau traveling ke Danau Toba?
Mudah mudahan aku bisa berkunjung kesana ,idaman banhet
ReplyDelete