Bisa di bilang perjalanan gue cukup panjang sampai akhirnya gue bisa menemukan apa yang menjadi "interest" gue. Banyak hal yang sebelumnya udah gue lakuin, banyak seminar, workshop yang gue hadiri dan juga udah banyak orang yang gue temui untuk bertukar pikiran. Memang tidak semudah itu sih untuk menemukan jati diri kita. Penuh perjuangan, banyak jatuh bangunnya. And I guess, I am not the only one.
Gue bersyukur pernah masuk OSIS dan paskibra di waktu SMP yang ternyata mempunyai pengaruh yang cukup besar buat gue untuk bidang organisasi. Bermulakan karena cuma suka sama senior gue, alhasil gue bertahan di OSIS dan paskibra sampai lulus. Haha memang terdengar agak konyol tapi begitu faktanya.
Lanjut di bangku SMK gue aktif lagi di OSIS dan juga Tari Saman. Kebayang gak sih yang SMP gue kaku karena baris berbaris di SMK gue malah ambil nari? Haha inilah salah satu gue memenuhi rasa penasaran gue terhadap sesuatu.
Di bangku SMP, gue paling buta sama yang namanya jualan. Rasanya gengsi aja gitu buat jual sesuatu, bukan gue banget. Tapi siapa sangka pas SMK, setelah abis kecelakaan gue malah jadi suka banget sama jualan? Yang sampai sekarang pun masih menjadi sesuatu yang gue suka.
Gue suka nulis. Tapi gue gak tau apa yang bisa gue tuangkan. Di bangku SMP gue sempet nulis cerpen, tapi gue gak menyalurkannya di majalah karena gue gak tau ngirimnya ke mana. Di bangku SMK, sempet beberapa kali gue nyoba ngirim cerita buatan gue ke penerbit tapi gak pernah ada balasan. Mungkin karena cerita gue gak jelas kayanya sih.
Di bangku kuliah, tepatnya semester 2. Di kampus ada lomba menulis essay, iseng-iseng berhadiah gue malahan juara 1. Mungkin pengaruh emang lingkup di kampus gue belum terlalu luas kali ya.
Sempet juga berkali-kali ikut lomba essay nasional, tapi gak pernah menang. Pernah minta koreksi sama dosen gue mengenai essay yang gue buat. Katanya masih melebar dan belum fokus titik pembahasannya. Namanya juga masih tahap belajar.
Setelah dateng workshop yang bertemakan travelling, gue malahan jadi tertarik banget dengan ini. Dan gak nyangka, gue udah berhasil jalan ke 5 Negara ASEAN dalam kurun 2 waktu tahun setelah menemukan titik interest gue.
Gue sempet dapet beberapa kali pertanyaan mengenai "Kak, gimana sih caranya biar bisa jalan-jalan sendiri?" "Kak kok berani banget sih?" "Kak, kerja apasih? Kok bisa jalan-jalan mulu". Terkesannya duit gue banyak ya hahaha aamiin, tapi nyatanya semua itu gak segampang apa yang di liat.
Bahkan setelah bertukar cerita dengan banyak orang yang gue temui, mereka pun sudah pernah merasakan namanya jatuh, bangun demi menggapai mimpi mereka masing-masing. Mereka jatuh, tapi mereka tidak menyerah, mereka jatuh, tapi mereka masih bangkit untuk mengejar apa yang seharusnya mereka kejar. Mereka tidak mudah menyerah. Mereka meluangkan dan bahkan menghabiskan waktu mereka untuk mengejar apa yang mereka suka. Dan yang menjadi favorite quotes gue akhir-akhir ini adalah "What doesn't kill you, it makes you stronger."
Mungkin jika pada saat ini kalian masih belum menemukan apa yang menjadi interest kalian, ya mungkin memang belum saatnya. Belum waktunya.
Setiap orang memiliki zona waktunya masing-masing. Kita tidak bisa memukul rata dan menolak ukur setiap jenis kesuksesan orang, ya karena memang definisi sukses bagi setiap orang beda-beda. Walaupun pada akhirnya, materi menjadi penentu kesuksesan orang atau tidak.
Dan yang menjadi cukup miris, ketika pertanyaan "kapan nikah" menjadi sangat mudah dilontarkan. Ya sebagian orang mungkin nggak menggubris itu, tapi perasaan orang, who knows? Jika seandainya saja kita bisa lebih bijak untuk mengontrol setiap kata yang keluar dari mulut kita. Ya walaupun kita menganggap itu bercandaan..
Tapi ingatlah, setiap orang akan menemukan apa yang menjadi interest mereka, menemukan passion mereka if they could be more brave for outta from their comfort zone. Sayangnya, itu sih yang susah. Ketika kita sudah nyaman, dan beranjak lagi. Yang pasti sih, serahkan aja semuanya sama sang pemilik semesta, ketika kita sudah melakukan yang terbaik yakin aja bahwa Allah akan selalu ada di samping kita. And believe, you and yourself are worth.
Tertanda, orang yang nggak bisa kembali tidur dan akhirnya malah menuliskan hal semacam ini.
Mungkin jika pada saat ini kalian masih belum menemukan apa yang menjadi interest kalian, ya mungkin memang belum saatnya. Belum waktunya.
Setiap orang memiliki zona waktunya masing-masing. Kita tidak bisa memukul rata dan menolak ukur setiap jenis kesuksesan orang, ya karena memang definisi sukses bagi setiap orang beda-beda. Walaupun pada akhirnya, materi menjadi penentu kesuksesan orang atau tidak.
Dan yang menjadi cukup miris, ketika pertanyaan "kapan nikah" menjadi sangat mudah dilontarkan. Ya sebagian orang mungkin nggak menggubris itu, tapi perasaan orang, who knows? Jika seandainya saja kita bisa lebih bijak untuk mengontrol setiap kata yang keluar dari mulut kita. Ya walaupun kita menganggap itu bercandaan..
Tapi ingatlah, setiap orang akan menemukan apa yang menjadi interest mereka, menemukan passion mereka if they could be more brave for outta from their comfort zone. Sayangnya, itu sih yang susah. Ketika kita sudah nyaman, dan beranjak lagi. Yang pasti sih, serahkan aja semuanya sama sang pemilik semesta, ketika kita sudah melakukan yang terbaik yakin aja bahwa Allah akan selalu ada di samping kita. And believe, you and yourself are worth.
Tertanda, orang yang nggak bisa kembali tidur dan akhirnya malah menuliskan hal semacam ini.
You're lucky to find your passion this young of age. Keep it up 😊
ReplyDeleteaamiin, thank you mbaaa 💕
ReplyDeletefotonya berasa di Kintamani Bali~
ReplyDeletehaha ini di Papandayan, anggap saja Garut rasa Kintamani
DeleteYang perlu diwaspadai adalah, jaga-jaga bahwa siapa tahu kita sekarang masih sedang berada di zona nyaman dan tidak siap untuk belajar hal-hal baru.
ReplyDeletebetuuul! semoga tidak terlalu lama terjebak zona nyamannnn huhu
Delete