Setelah menjelaskan bagaimana cara mengendarai motor dari Labuan Bajo menuju ke Waerebo Selama 6 Jam sekarang saya mau berbagi cerita mengenai bermalam di Waerebo. Ada 3 hal yang harus kamu ketahui sebelum kamu mengunjungi Waerebo. Apa aja itu? Langsung aja yaa.
1. Desa Terakhir adalah desa Denge
Desa Denge adalah desa terakhir sebelum kita menuju ke Pos 1. Patokan desa ini adalah Blacius Monta Homestay, beberapa ada yang menitipkan motornya dan memilih untuk naik ojek menuju ke Pos 1 dan ada juga yang tetap mengendarai motornya ke Pos 1. Warga desa Denge semuanya ramah-ramah! Waktu itu saya berhenti di dekat rumah pak Kristo dia menawarkan makan siang sebelum trekking.
Oh ya, biaya ojek dari desa Denge ke Pos 1 ini adalah Rp50.000. Jaraknya tidak jauh, namun rutenya bukan main parah. Jalanannya masih rusak, kalau kalian tidak terlalu handal atau terburu-buru lebih baik menggunakan ojek. Bagaimana untuk pulangnya? Tenang saja, kamu bakalan di jemput lagi di Pos 1 dengan ojek kalian. Dan membayar Rp50.000. Jadi total ojek PP ialah Rp100.000.
2. Perlu atau tidak pakai porter?
Begini, ada menurut saya penting dan tidak pentingnya itu tergantung keinginan. Porter itu di butuhkan untuk saat penyambutan pertama oleh ketua adat sebagai bentuk peresmian selama kita di Waerebo kita adalah bagian dari warga Waerebo selama kita tinggal di sana. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa manggarai yang tentunya kita tidak mengerti. Selain sebagai penerjemah, porter juga berfungsi sebagai orang yang bertanggung jawab dengan kita selama kita berada di Waerebo.
Saya sempat baca cerita beberapa orang yang tidak menggunakan porter, namun saya tidak tahu jelas kenapa mereka tidak menggunakan porter. Tapi kalau saya pribadi menyarankan untuk memakai porter saja sebagai penanggung jawab serta pengarah jalan, karena selama trekking kita di hutan dan menghindari resiko yang mungkin terjadi.
Biaya porter perorang dikenakan Rp100.000, atau Rp200.000 kalau rombongan besar. Memang terdengar mahal, tapi menurut saya biaya itu toh untuk membantu mereka juga. Jadi tidak ada salahnya kan membantu mereka mencari nafkah :)
3. Pakai pakaian, dan sepatu yang nyaman
Dari Pos 1 menuju ke Desa Waerebo kita trekking selama 2 jam, a friendly reminder kita trekkingnya di dalam hutan dan yang kita pijak adalah tanah. Saran saya menggunakkan sepatu yang nyaman atau sepatu sandal pun boleh. Kebetulan waktu saya trekking saya menggunakkan Sandal Arrafa karena kalau travelling saya paling malas bawa sepatu dan juga sandal secara bersamaan, itulah mengapa saya memilih sepatu sandal dari Torch.
Kalau kalian berniat untuk bermalam di Waerebo, kalian harus tau kalau Waerebo ini di atas awan dan jadinya sangat dingin. Saya sarankan untuk memakai kaus yang nyaman dan juga jaket. Dan lagi saya pakai tunik dari Torch yang memang nyaman untuk di pakai dan bermalam di Waerebo. Bahannya pun tebal, jadi kalian tidak akan kedinginan guys!
Setidaknya 3 hal ini yang harus kalian ketahui sebelum menuju ke Waerebo, jika ada yang ingin ditanyakan mengenai Waerebo bisa silahkan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar atau menghubungi saya melalui email. Semoga tulisan ini bermanfaat. Happy traveling!
Kalau kalian berniat untuk bermalam di Waerebo, kalian harus tau kalau Waerebo ini di atas awan dan jadinya sangat dingin. Saya sarankan untuk memakai kaus yang nyaman dan juga jaket. Dan lagi saya pakai tunik dari Torch yang memang nyaman untuk di pakai dan bermalam di Waerebo. Bahannya pun tebal, jadi kalian tidak akan kedinginan guys!
Setidaknya 3 hal ini yang harus kalian ketahui sebelum menuju ke Waerebo, jika ada yang ingin ditanyakan mengenai Waerebo bisa silahkan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar atau menghubungi saya melalui email. Semoga tulisan ini bermanfaat. Happy traveling!
No comments